Wisata Sejarah

Wisata Sejarah Bengkalis Riau Indonesia

Wisata sejarah bengkalis riau, berikut infonya…..  : http://hpmkbpekanbaru.webs.com/

1. Rumah dan Makam Datuk Laksaman Raja di Laut

Hampir sebagian besar rakyat Indonesia pasti pernah mendengar lagu Iyeth Bustami “Datuk Lakamana Raja di Laut”. Datuk Laksamana merupakan gelar sekaligus titah dari Kerajaan Siak untuk menjaga keamanan di pesisir pulau berbatasan dengan selat Malaka ini. Konon Datuk/Encik Ibrahim merupakan Datuk Laksamana Raja Di Laut I yang berkuasa pada tahun 1767 M-1807 M. Ada empat datuk yang memerintah di Bukit Batu, tiga penerusnya adalah Datuk Khamis, Datuk Abdullah Shaleh dan Datuk Ali Akbar. Mereka digelari Datuk Laksamana II sampai IV.

Rumah Datuk Laksamana Dilaut IV, Datuk Ali Akbar terletak Di Desa Sukajadi, sekitar 35 kilometer dari Kota Sungai Pakning. Rumah peninggalan ini berbentuk panggung. Sekilas terlihat seperti rumah adat/ rumah tradisi di Kepulauan Riau. Berbentuk panggung dengan motif-motif melayu dibeberapa ornamen bangunannya. Banyak kisah-kisah mistis yang diungkapkan oleh warga setempat, terutama harimau jadian, buaya penunggu dan lain-lain. Ini terkait sumpah selama 100 tahun yang keramat. Nilai mistisnya ini menjadi penarik sekaligus faktor hambat bagi sebagian orang yang penasaran dengan makam Datuk Laksamana Raja Di Laut.

http://hpmkbpekanbaru.webs.com/

Tidak jauh dari rumah Datuk Laksamana Raja di Laut, akan terlihat dua makam Datuk penguasa laut. Yakni Datuk Laksamana III dan Datuk Laksamana IV. Kedua Makam ini terletak di belakang Masjid Jami’ Al haq. Mesjid tua peningggalan para Datuk ini dulunya.

http://hpmkbpekanbaru.webs.com/

2. MASJID KUNING

Masjid Kuning ini berdiri pada tahun 1850 M, pada pertengahan abad Ke-19 di desa Senggoro. Masjid ini pertama kali dibangun oleh Allahyarham Panglima Minal.

Masjid Kuningini awalnya berdinding papan, banngunannya pun sangat sederhana dan kecil. Setelah masjid dibangun, ditanamlah dua batang kenanga. Kenanga disebelah kanan ditanam oleh Panglima Minal, yang disebelah kiri di tanam oleh istrinya, Buyut. Beberapa tahun kemudian, kenanga itu pun besar dan berbunga. Lama kelamaan masjid kecil ini tersungkup oleh bunga kenanga. Sehingga, dari kejauhan terlihat hanya warna kuning bunga kenanga. Kabarnya, itulah sebab kenapa masjid itu disebut Masjid Kuning.

Masjid Kuning telah mengalami pemugaran sebanyak dua kali, yang pertama dilakukan pada masa colonial Belanda, dan yang kedua dilakukan setelah Indonesia merdeka. Salah satu imam Masjid Kuning yang terkenal adalah imam Simpul,merupakan cucu Panglima Minal. Masyarakat Bengkalis percaya bahwa Masjid Kuning memiliki kekuatan mistik. Menurut cerita yang beredar,masjid tersebut dijaga oleh makhluk gaib,yang tak jarang menampakkan diri kepada orang-orang tertentu.
Hal ini juga pernah dialami oleh Ahmad Sontel (keturunan panglima minal) dan Ustadz M.Yunus. Sampai sekarang,masjid tersebut masih dicat berwarna kuning,dari luar sampai di dalamnya termasuk juga kain pembatas sholat diberi warna kuning.
3. MAKAM DARA SEMBILAN
Makam dara sembilan terletak di desa Airputih. Dahulunya makam dara sembilan merupakan sebuah benteng pertahanan di bawah tanah untuk menyembunyikan anak dara di Bengkalis. Benteng itu dibuat karna dahulu di Bengkalis terjadi kekacauan oleh lanun yang datang untuk mencuri harta dan menculik anak gadis Bengkalis. Oleh sebab itu, dalam pemerintahan Batin Senggoro atau Batin Hitam dibuatlah sebuah benteng dibawah tanah.
Ketika lanun datang, anak dara segera dimasukkan ke dalam benteng tersebut. Didalamnya sudah disediakan stok oksigen dan makanan.Hal ihwal peperangan diluar tidak mereka ketahui,setelah lanun pergi dan keadaan aman,anak dara dikeluarkan kembali,begitu seterusnya sampai pada suatu hari si pemegang kunci mati tertembak. Ini membuat pintu benteng tidak dapat dibuka,sehingga anak dara yang berada disana meninggal dunia. Menurut kabarnya anak dara yang ada di dalam benteng tersebut berjumlah 9 orang,oleh sebab itulah orang-orang menyebutnya makam dara sembilan.Cerita ini ada beberapa versi, ada yang mengatakan bahwa yang memegang kunci pintu adalah ayah dari sembilan dara yanng terkunci di dalam benteng itu,ada juga yang mengatakan bahwa ke sembilan dara itu bukan adik beradik melainkan dara-dara yang ada pada masa itu.
Dahulu, pada masa penduduk masih minim,makan dara sembilan dijaga oleh seekor ular weling,setiap bulanya akan diberi sesajen atau saji-sajian untuk ular itu sebagai penghormatan terhadap makam dara sembilan,tetapi setelah zaman berkembang dan penduduk semakin ramai serta sudah mempunyai kepercayaan yang kokoh,penduduk tidak lagi memberi saji-sajian,sehingga ular yang ada di atas makam dara sembilan tidak lagi dijumpai Makam ini dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Bagi orang-orang yang datang berziarah dilarang berkata kotor,berfikir kotor,meludah sembarangan,dan bersikap tidak sopan karena dikhawatirkan akan mendapat musibah,.
 4. MAKAM PANGLIMA MINAL
Menurut orang tua-tua yang telah menceritakan sejarah tentang Panglima Minal,bahwasanya Panglima Minal lahir ± pada tahun 1609 M dan wafat pada usia 91 tahun sekitar tahun 1700 M. Pada masa pemerintahan Sultan Siak Jalil Rahmad Syah.
Berawal kisah Minal diangkat menjadi panglima oleh sultan siak Jalil Rahmad Syah adalah karna adanya tragedi kekacauan yang dilakukan oleh para perompak atau lanun di perairan selat Bengkalis,terutamanya di perairan Tanjung Kongkong sampai Tanjung Jati yang membuat kewalahan dan kekhawatiran para panglima yang ada di Kerajaan Siak pada masa itu,untuk menghadapi kekacauan yang terjadi maka Sultan Siak Jalil Rahmad Syah mengeluarkan sebuah pengumuman kepada masyarat. Isi pengumuman itu adalah:
Barangsiapa yang dapat menumpaskan para Bajak Laut atau lanun yang berleluasa merompak di perairan selat Bengkalis maka Sultan berjanji akan melantiknya menjadi Panglima kerajaan. Mendengar titah yang dikeluarkan oleh Sultan Siak,seorang pemuda bertubuh kekar dan berjambang bernama Minal,secara diam-diam menyanggupi  titah itu.Minal mulai melakukan penyisiran di Perairan Pulau Bengkalis dengan menggunakan perahu kecil dan ternyata usahanya tidak sia-sia.Di suatu wilayah Minal menemukan tongkang si bajak laut dan ia berusaha mendekatinya. Setelah mendekat,disitulah Minal menunjukkan kekuatan dan keperkasaannya sebagai pendekar yang handal dan membuat para lanun takut menghadapinya.Dalam menghadapi bajak laut Minal tidak menggunakan kekerasaan dan pertumpahan darah melainkan dengan menunjukkan ilmunya,ia meminta beberapa batang paku 5 inci kepada lanun tersebut dan langsung melahapnya lalu meludahkan liurnya didepan bajak laut,ternyata tidak terjadi apa-apa kepada Minal. Itu membuat bajak laut ngeri,dan mengaku kalah. Mereka berjanji tidak akan merampok lagi diperairan selat Bengkalis. Minal menangkap dan menyerahkan bajak laut itu kepada Sultan Siak,dikeranakan jasanya itulah maka Sultan Siak mengangkatnya menjadi panglima kerajaan yang menjaga pesisir pulau Bengkalis.
Selain menghadapi dan menumpaskan para lanun,Minal juga diuji untuk menghadapi beberapa orang panglima kerajaan terdahulu,yaitu:
  •     Panglima Megat Alam
  •     Panglima Emping Bermintah
  •     Panglima Kenaik
  •     Panglima Tunggang
  •     Panglima Nayan (Rupat)
  •     Panglima Muhammad (Kubu)
  •    Panglima Hasyim (Kubu)
Dan Panglima Minal juga mendapa ujian dengan cara ditembakkan meriam ke dadanya tapi peluru itu berhenti tepat beberapa jengkal didepannya,tidak menembus badan Panglima Minal,peluru tersebut jatuh di kakinya. Dengan kejadian itu Sultan Siak benar-benar takjub dan yakin akan kehandalan Panglima Minal.Setelah diangkat menjadi panglima maka Panglima Minal ditugaskan untuk menumpaskan kepala perampok si Megat Hitam yang merajalela merampok dan menculik para anak dara di desa Senggoro. Melihat kejahatan Megat Hitam,Panglima Minal tidak tinggal diam dan dia berusaha menghapuskan kepala perampok tersebut. Perkelahian tak terelakkan, ternyata Magat Hitam mempunyai ilmu kekebalan yang cukup tinggi sehingga sangat sulit untuk dibunuh. Panglima tidak kehabisan akal,ia menunggu kesempatan yang baik,ketika Megat Hitam melompat dan kakinya tidak sampai ke tanah,Panglima Minal pun menancapkan pedang keleher Megat Hitam dan memisahkan kepala dan badannya, dengan seketika Megat Hitam pun tewas. Kepalanya dibuang ke Bukit Batu sementara badannya berada di Bengkalis tepatnya di Desa Senggoro.
5. Benteng Huis Van Behauring
Benteng Huis Van Behauring yang menjadi salah satu Wisata Sejarah di Bengkalisadalah sebuah pencajara Belanda, dibangun dengan dua lapis tembok. Tembok itu berbentuk gedung serupa. Pada bagian lapis luar gedung dijadikan semacam kantor bagi sipir, sementara bagian dalamnya khusus untuk tahanan. Benteng wisata sejarah Bengkalis ini berbentuk liter U.

Huis Van Behauring objek wisata. Gedung kokoh tersebut terbagi menjadi 25 ruang tahanan. Ruanganya kecil-kecil, setiap ruang-tahanan hanya ada jendela kecil yang bersel, gelap karena sejak awal tidak disertai intalasi listrik sama sekali.

Dulunya para narapidana di dalamnya bukan saja warga setempat, tapi juga buangan dari daerah lain. Makanya sekarang, di Bengkalis banyak ditemui kuburan raja-raja dari berbagai daerah, karena kemungkinan mereka merupakan tawanan lalu meninggal.

Demikianlah sejarah singkat tentang Peninggalan sejarah kota Bengkalis semoga bisa bermanfaat.

2 comments on “Wisata Sejarah

  1. semoga keaslian peninggalan sejarah dan aset yg ditinggalkan tetap terjaga… Takkan Melayu Hilang di Bumi. semoga pemerintah selalu memperhatikan.

Tinggalkan komentar